Minggu, 19 Juni 2011

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI DI KAB. MADIUN KERJASAMA DOMPET DHUAFA REPUBLIKA (JAKARTA) - P4S LKP2U MADIUN TAHUN 2011/ 1432 H

Berbicara petani di Negara kita, tentu padi sebagai intinya, petani padi sebagai fokus perhatian kita. Kita harus berani membedah persoalan petani padi dan memberikan solusi total, tidak setengah-setengah dalam menanganinya, baik dari aspek regulasi maupun budidaya dan pemasarannya
Persoalan petani yang mencolok dari tahun ke tahun antara lain : makin sulit dan mahalnya ongkos tenaga kerja, kelangkaan pupuk saat awal menggarap sawah, harga pupuk dan obat-obatan cenderung naik, iklim yang sulit diprediksi, transformasi teknologi budidaya lambat, harga turun pada saat panen raya dan persoalan permodalan.
Untuk mempertahankan produksi agar sama dengan sebelumnya, pemakaian pupuk anorganik (pupuk kimia) ada kecenderungan naik terus dari tahun ke tahun. Padahal harga jual sudah mentok, sulit dinaikkan. Ditambah dengan persoalan-persoalan di atas, maka pendapatan petani padi akan semakin sedikit.
Menurut para ahli, kandungan bahan organik pada tanah di sentra-sentra pertanian (padi) sudah mengkhawatirkan, rata-rata kurang dari 2%, sebagai akibat pemakaian pupuk anorganik dan pestisida sintetis yang berlebihan, kegiatan budidaya terus menerus tanpa diikuti pengembalian bahan organik kedalam tanah. Padahal, idealnya kandungan bahan organik dalam tanah untuk bercocok tanam adalah 5%. Maka harus ada upaya pengembalian bahan organik ke dalam tanah untuk meningkatkan produktvitas dan keberlanjutan budidaya.
Disisi lain, petani dan kelompoknya merupakan obyek bagi para pedagang pupuk, pedagang pestisida, pedagang benih, ditambah kurang serius sebagian oknum/aparat pelaksana program pemerintah. Sebagai obyek, petani akan sangat tergantung pada pelaku usaha di atas.
Dalam upaya memandirikan petani, perlu diajarkan pembuatan pupuk organik, pestisida nabati serta produksi benih untuk dipakai sendiri. Disamping itu petani dan kelompoknya hendaknya mampu mengelola hasil panennya dan menjual dalam bentuk beras agar dapat menikmati nilai tambahnya. Produksi saprodi dan pengolahan pasca panen oleh petani dan kelompoknya memupuk kemandirian petani serta memberikan keuntungan yang tidak sedikit yang dapat dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
Dompet Dhuafa Republika memberikan bantuan berupa mesin pengering gabah, Rice Milling Unit, Choper multi guna, terster kadar air biji-bijian dan alat kerja lain. Adapun P4S LKP2U berperan dalam pelatihan dan pendampingan budidaya serta operasional peralatan di atas, sehingga tujuan program tercapai.

DOKUMENTASI :